Identifikasi Hambatan Kewirausahaan Pada Wirausahawan Muda: Studi Kasus Pada Mahasiswa Mbti Universitas Telkom, Bandung

Authors

  • Dwiki Prima Prasetya Telkom University
  • Grisna Anggadwita Telkom University

Abstract

Abstrak Jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia mengalami peningkatan tiap tahunnya. Salah satu penyumbang pengangguran berdasarkan pendidikan yang telah ditamatkan adalah lulusan universitas (sarjana). Program Studi S1 MBTI Universitas Telkom adalah salah satu program studi yang memiliki Mata Kuliah Kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib. Hal ini agar mahasiswa mampu membuka lapangan kerja baru. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan kewirausahaan yang dialami oleh mahasiswa Program Studi S1 MBTI Universitas Telkom, Bandung. Identifikasi hambatan tersebut dikelompokkan ke dalam 5 aspek. Kelima aspek tersebut adalah perilaku sosial dan budaya, pendid ikan kewirausahaan, akses pada pendanaan, ranah administrasi dan perundang-undangan, dan dukungan dan pendampingan bisnis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian ini menggunakan Teknik wawancara semi terstruktur untuk memperoleh data. Wawancara ini dilakukan terhadap 4 orang narasumber yang berkompeten dibidangnya. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh mahasiswa MBTI Universitas Telkom adalah kurangnya dukungan dari orang tua dan dari lingkungan masyarakat sekitar. Kurangnya kesadaran mengenai konsep kewirausahaan di lingkungan mahasiswa. Kurangnya reputasi wirausaha mahasiswa di masyarakat dikarenakan mahasiswa sebatas menjalankan kewajiban Mata Kuliah Kewirausahaan. Kurangnya pengenalan dan adopsi mengenai pendidikan kewirausahaan yang didapat oleh mahasiswa. Kurangnya kurikulum pendidikan kewirausahaan yang diterapkan di Program Studi S1 MBTI Universitas Telkom. Kurangnya dosen di Program Studi S1 MBTI yang mengetahui mengenai kewirausahaan. Kurangnya informasi karir dan peluang bisnis ke depannya yang diberikan, karena masih dirasa kurang oleh mahasiswa. Kurangnya keperccayaan Lembaga keuangan kepada mahasiswa untuk peminjaman modal. Kurangnya pengalaman bisnis yang dimiliki mahasiswa menghambat peminjaman modal. Kurangnya transparansi terkait peraturan peminjaman modal menghambat proses peminjaman modal. Sulitnya akses ke kredit mikro menghambat modal mahasiswa untuk memulai berwirausaha. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah mengenai kerangka peraturan mengenai mendirikan usaha. Belum efektifnya hukum persaingan bisnis yang mengakibatkan daya saing produk-produk mahasiswa lebih rendah dari produk- produk impor. Tidak adanya ruang kerja maupun infrastruktur ICT yang disediakan institusi bagi mahasiswa akan dapat menghambat mahasiswa berwirausaha. Penelitian ini mampu digunakan oleh Program Studi MBTI Universitas Telkom sebagai bahan pertimbangan perubahan kurikulum Mata Kuliah Kewirausahaan. Universitas Telkom juga dapat bekerja sama dengan Lembaga keuangan untuk pemberian modal bagi bisnis mahasiswa. Penelitian ini juga mampu sebagai acuan untuk penelitian berikutnya.

Kata Kunci : Hambatan kewirausahaan, wirausaha muda, kewirausahaan, metode kualitatif

Abstract The number of Open Unemployment Rate in Indonesia is increasing every year. One contributor to unemployment based on education that has been graduated is a university graduate (undergraduate). S1 MBTI Telkom University is one of the courses that have Entrepreneurship Course as compulsory subject. This is so that students are able to open new jobs. The purpose of this study is to identify the entrepreneurship barriers experienced by S1 MBTI students of Telkom University, Bandung. Identify these barriers grouped into 5 aspects. These five aspects
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.5, No.1 Maret 2018 | Page 1123
are social and cultural attitude, entrepreneurship education, access to finance, administrative and regulatory framework, and business assistance and support. The research method used is qualitative. This research uses semi structured interview technique to obtain data. This interview was conducted by 4 peoples who are competent in their field. The barriers faced by MBTI students of Telkom University are the lack of support from parents and from surrounding communities. Lack of awareness of the concept of entrepreneurship in the student environment. Lack of entrepreneurial reputation of students in the community due to limited students run the obligations of Entrepreneurship education. Lack of introduction and adoption of entrepreneurship education gained by students. Lack of curriculum of entrepreneurship education applied in S1 MBTI Telkom University. Lack of lecturers in the S1 MBTI who know about entrepreneurship. Lack of career information and business opportunities in the future given, because it still felt less by t he students. Lack of financial institution trust to students for capital lending. Lack of student-owned business experience hampers capital lending. The lack of transparency regarding capital lending regulations impedes the process of lending capital. Difficult access to microcredit hinders students' capital to start entrepreneurship. Lack of socialization from the government regarding the regulatory framework regarding business establishment. The inefficiency of business competition law has resulted in the competitiveness of student products lower than imported products. The absence of work space and ICT infrastructure provided by the institution for students will be able to hamper entrepreneurship students. This research is able to be used by MBTI Telkom University as consideration of curriculum change of Entrepreneurship education. Telkom University can also work with financial institutions to provide capital for business students. This study is also capable as a reference for subsequent research.

Keywords: Entrepreneurship barriers, young entrepreneurs, entrepreneurship, qualitative methods

Downloads

Published

2018-04-01

Issue

Section

Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)