Pengolahan Motif Yang Terinpirasi Dari Landmark Gedung Merdeka Untuk Busana Mojang Jajaka Bandung

Authors

  • Chavvah Ulima Maska Kaligis Telkom University
  • Morinta Nursandini Telkom University

Abstract

ABSTRACT
Gedung Merdeka as a landmark of Bandung’s city is a historical building that has a visual potential to be developed as visual creation with local character of Bandung’s. On the other side, Bandung crowned as A Best of Tourism City at an event 2018 of Indonesia Attractiveness Awards, for keeping up the potential of Bandung as tourism city for young generations is realized by the event of Bandung’s Mojang Jajaka. But up until now, Mojang Jajaka doesn’t have clothing that representing a local character of Bandung’s. Fashion as media communication to send a message through the medium of appearance is underutilized for representing the identity of Mojang Jajaka as an icon to increase the understanding of tourism and culture in young generations of Bandung’s city.
Then, from the matters of the research is focused on the motif processing with local character of Bandung’s that inspired by Gedung Merdeka for fashion Bandung’s Mojang Jajaka to representing the identity of Mojang Jajaka as an icon of Bandung’s young generations. The process of the research was carried out with observing the Gedung Merdeka and observing the activities of Bandung’s Mojang Jajaka through social media. And then gather the information from literature sources like books, journals, and websites, also doing an interview with the party concerned about the matters. And also doing an experiment to processing the motif digitally with bitmap and collage technique.
The design is produced 3 innovative motif composition with a sublimation digital printing technique that applied to the fashion of Bandung’s Mojang Jajaka. This research was made to makes a motif with local character of Bandung as a medium to representing the identity of Mojang Jajaka as an icon to increase the understanding of tourism and culture in young generations of Bandung’s city.
Keywords:Merdeka Building, landmark, Mojang Jajaka Bandung’s, motif.

ABSTRAK
Gedung Merdeka sebagai landmark Kota Bandung, bangunan bersejarah memiliki potensi visual untuk dikembangkan menjadi karya visual dengan karakter lokal Bandung. Disisi lain Bandung dinobatkan sebagai Kota Pariwisata Terbaik pada penyelenggaraan Indonesia Attractiveness Awards 2018, untuk meneruskan potensi Kota Bandung sebagai kota pariwisata pada generasi muda diwujudkan dengan adanya Mojang Jajaka Bandung. Akan tetapi hingga saat ini Mojang
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.6, No.2 Agustus 2019 | Page 2159
Jajaka belum memiliki busana yang mewakili karakter lokal Bandung. Fashion sebagai media komunikasi sebagai sarana menyampaikan pesan melalui penampilan, kurang dimanfaatkan untuk merepresentasikan identitas Mojang Jajaka sebagai ikon untuk meningkatkan pemahaman pariwisata dan kebudayaan generasi muda Kota Bandung. Maka, dari permasalahan tersebut penelitian ini difokuskan pada pengolahan motif dengan karakter lokal Bandung yang terinspirasi dari landmark Gedung Merdeka untuk busana Mojang Jajaka Bandung untuk merepresentasikan identitas Mojang Jajaka sebagai ikon generasi muda Kota Bandung. Proses penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Dimana peneliti mengobservasi data langsung di Gedung Merdeka dan meninjau kegiatan Mojang Jajaka Bandung melalui akun sosial media. Kemudian mengumpulkan informasi dari sumber literasi berupa buku, jurnal dan website, serta melakukan wawancara kepada pihak bersangkutan. Dan juga melakukan eksplorasi pembuatan motif dengan pengolahan digital bitmap dengan teknik kolase. Perancangan ini menghasilkan 3 komposisi motif baru melalui teknik digital printing sublimasi yang diaplikasikan pada busana Mojang Jajaka Bandung. Penelitian dimaksudkan untuk membuat motif dengan karakter lokal Bandung sebagai sarana untuk merepresentasikan identitas Mojang Jajaka sebagai ikon generasi muda Kota Bandung. Kata Kunci: Gedung Merdeka, Landmark, Mojang Jajaka Bandung, motif.

Downloads

Published

2019-08-01

Issue

Section

Program Studi S1 Kriya