Penyutradaraan Film Fiksi Naya Sebagai Upaya Pencegahan Maraknya Penyimpangan Role-play K-pop Di Kalangan Remaja

Authors

  • Amalia Evanti Telkom University
  • Yoga Sudarisman Telkom University

Abstract

Abstrak Role-play menjadi sebuah permainan dikalangan penggemar K-pop. Role-play merupakan sebuah kegiatan yang memainkan sebuah peran. Penggemar K-pop yang menjadi seorang role-player biasanya bermain dengan menggunakan media sosial, seperti Twitter, Facebook, dan Line. Pada dasarnya role-play hanyalah sebuah permainan, namun dimasa kini dunia role-play sudahlah tak lagi menjadi dunia hiburan atau permainan, melainkan menjadi tempat untuk mencari jodoh dan juga untuk memuaskan hawa nafsu para role-player. Role-play terbagi dalam beberapa genre, seperti fluffy, parody, canon, smut, dan R-18. Pada genre Smut dan R-18 memungkinkan role-player untuk menerima konten yang berhubungan dengan 18 tahun keatas. Dengan adanya genre tersebut, maka role-player semakin menyalahgunakan penggunaan dunia roleplay dari awalnya. Maka dari itu, tidak menutup kemungkinan bahwa role-player dapat melakukan penyimpangan dalam dunia role-play. Karena itulah, perlu adanya sebuah media informasi yang menarik dan informatif yang berguna untuk mencegah adanya penyimpangan dalam dunia role-play. Perancangan ini menggunakan metode pegumpulan data kualitatif dengan cara observasi, wawancara, studi literatur, kuesinoner sebagai data pendukung dan pendekatan naratif. Melalui perancangan ini diharapkan remaja penggemar K-pop dapat menjauhi penyimpangan yang terjadi dalam dunia role-play. Kata Kunci: Role-play Abstract Role-play becomes a game among K-pop fans. Role-play is an activity that plays a role. K-pop fans who became a role-players usually play by using social media, such as Twitter, Facebook, and Line. Basically role-play is just a game, but in today's role-play world is no longer a world of entertainment or games, but a place for find a mate and also to satisfy the lust of the role-player. Role-play is divided into several genres, such as fluffy, parody, canon, smut, and R-18. In the Smut and R-18 genres allows the role-player to receive content related to the 18+ years. With the genre, then the role-player increasingly misusing the world of role-play from the beginning. It is possible that the role-player can doing deviations in the role-playing world. Therefore, they need an interesting media information and informative to prevent any irregularities in a role-play world. This design uses qualitative data collection methods with way of observation, interview, literature study, kuesinoner as supporting data and narative approach. Through this design is expected to adolescent K-pop fans can stay away from deviations that occur in the world of role-play. Keyword: Role-play

Downloads

Published

2018-12-01

Issue

Section

Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual