Eksplorasi Teknik Surface Textile Design Dengan Mengambil Inspirasi Tato Suku Pedalaman Mentawai Sebagai Produk Suvenir

Authors

  • Prasetyo Putra Telkom University
  • Aldi Hendrawan Telkom University

Abstract

ABSTRACT Mentawai Islands has an inherent cultural identity of tattoo art. Based on the source Rossa (2004) tattoo culture in the Mentawai called the first tattoo in the world, Mentawai typical tattoo in the picture on the whole body from head, body, hands to feet. By looking at the phenomenon, it takes effort to introduce the indigenous cultural heritage of Mentawai tribal people. This research process is done by qualitative method with direct observation in Mentawai islands precisely on South Siberut island, literature study and experimental method. The effort of introduction is done by introducing original Mentawai tattoo motif through fashion media into the form of beach clothe and tote bag product which later becomes souvenir of Mentawai archipelago. The colors used are inspired from natural colors according to the geographical location of the Mentawai islands generally consist of hills that are more than 500 meters above sea level, most of which are dense tropical forests in tumbuhi various types of requests based on sources Makmur et al (1999: 9) . So the goal to introduce a Mentawai tattoo can be felt. This design resulted in an innovation to preserve the culture of tattoo art that mentawai. Keywords: Art tattoo Mentawai, Surface Design, Souvenir ABSTRAK Kepulauan Mentawai memiliki identitas budaya yang melekat yaitu seni tato. Berdasarkan sumber Rossa (2004) budaya tato yang ada di Mentawai disebut sebagai tato pertama di dunia, tato khas Mentawai di gambar pada seluruh tubuh mulai dari kepala, badan, tangan hingga kaki. Dengan melihat fenomena tersebut, dibutuhkan upaya agar dapat memperkenalkan warisan budaya asli suku pedalaman Mentawai. Proses penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan observasi secara langsung di Kepulauan Mentawai tepatnya di pulau Siberut Selatan. Upaya pengenalan dilakukan dengan cara memperkenalkan motif tato asli Mentawai melalui media fesyen kedalam bentuk produk kain pantai dan tote bag yang nantinya menjadi suvenir Kepulauan Mentawai. Warna yang digunakan terinspirasi dari warna alam sesuai dengan letak geografis kepulauan Mentawai pada umumnya terdiri dari perbukitan yang tingginya lebih dari 500 meter dari permukaan laut, sebagian besar merupakan hutan tropis yang lebat di tumbuhi berbagai jenis perpohonan berdasarkan sumber Makmur,dkk (1999 : 9). Sehingga tujuan untuk memperkenalkan tato Mentawai dapat terasa. Perancangan ini menghasilkan sebuah inovasi untuk melestarikan budaya seni tato mentawai tersebut. Kata kunci :Seni tato mentawai, Surface Design, Souvenir. ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2267 PENDAHULUAN Kepulauan Mentawai memiliki identitas budaya yang melekat yaitu seni tato. Berdasarkan sumber Rossa (2004) budaya tato yang ada di Mentawai disebut sebagai tato pertama di dunia, tato khas Mentawai di gambar pada seluruh tubuh mulai dari kepala, badan, tangan hingga kaki. Menurut Jonas (2017) masyarakat Mentawai menggambar tubuh mereka agar kelak setelah meninggal mereka dapat saling mengenal leluhurnya, makna dari tato tersebut merepresentasikan keseharian masyarakat Mentawai yang dekat dengan alam. Hal tersebut mempengaruhi budaya tato Mentawai terlihat dari beberapa siluet gambar yang merupakan gambaran keseharian masyarakat pedalaman Mentawai seperti tato buaya, penyu, anggau, rotan, mata pancing, tombak, jaring ikan,dan peralatan berburu lainnya. Selain itu di kepulauan Mentawai terdapat dukun yang dinamakan Sikerei. Sikerei merupakan dukun yang tubuhnya dipenuhi dengan beragam tato, hal tersebut yang membedakan Sikerei dengan masyarakat biasa. Akan tetapi seiring perkembangan zaman keberadaan tato di Mentawai mulai ditentang, hal ini disampaikan oleh Marky (2006) bahwa kini pandangan umum masyarakat terhadap orang yang memiliki tato cukup negatif, mayoritas orang yang memiliki tato dianggap sebagai preman oleh masyarakat, Menggunakan tato dianggap sebagai pemberontak terhadap norma-norma sosial yang berlaku. Seperti yang disampaikan oleh Jonas (2017), hal tersebut menyebabkan generasi penerus Sikerei yang ingin melanjutkan pendidikan di luar kepulauan Mentawai engga menggunakan tato, sehingga mengakibatkan kelestarian tato mulai menurun. Melalui obeservasi lapangan secara langsung di kepulauan Mentawai tepatnya di daerah Siberut Selatan, didapatkan bahwa pada kawasan tersebut masih belum banyak ditemukan souvenir dengan ciri khas budaya Mentawai yang dianggap cukup efektif untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Mentawai khususnya tato. Dibutuhkannya inovasi baru agar mengoptimalkan produk suvenir yang ada di Kepulauan Mentawai. Jenis Tato Mentawai Serepak Cadi berupa garis tegak dari belakang kepala sampai pinggul dan ada garis melintang dari bahu belakang kiri ke kanan. Ini merupakan simbol penyeimbang dalam kehidupan selalu arif dan bijaksana dalam memberikan keputusan, Aman Laulau,(2015) ISSN : 2355-9349 e-Proce

Downloads

Published

2018-12-01

Issue

Section

Program Studi S1 Kriya Tekstil dan Mode