Perancangan Identitas Merek Tuak Batak Toba Di Kota Medan

Authors

  • Kharisma Kencana Adi Telkom University
  • Bambang Melga Telkom University

Abstract

ABSTRAK
Sumatera Utara merupakan wilayah multikultural. Salah satu suku asli Sumatera Utara
adalah suku Batak Toba. Suku Batak Toba menggunakan minuman khas yaitu tuak, baik dalam
upacara adat ataupun kehidupan sehari-hari. Sampai sekarang, minuman tuak masih sangat
merakyat di daerah Sumatera Utara, hampir di setiap kampung ada kedai yang dinamakan lapo tuak
atau kedai tuak. Sebagaimana budaya lainnya, tuak juga dianggap sebagai hasil budaya yang bisa
termasuk kedalam salah satu minuman khas tradisional yang dicari oleh wisatawan domestik
ataupun mancanegara. Di Sumatera Utara sendiri produksi tuak tersebar diberbagai tempat, salah
satunya di Medan. Medan adalah kota metropolitan terbesar di luar Pulau Jawa dan kota ketiga
terbesar setelah Jakarta dan Surabaya. Walaupun termasuk kedalam salah satu kota terbesar di
Indonesia, tuak yang diproduksi dan dijual di Medan belum memliki branding-nya sendiri.
Banyaknya jenis tuak menimbulkan kesulitan mengidentifikasi asal tuak yang dijual di pasaran.
Kemudian muncul ide untuk merancang brand untuk tuak selain dengan tujuan meningkatkan daya
jual, juga untuk mempertahankan kualitas dari tuak itu sendiri (quality control) agar bisa lebih
dipercaya oleh calon konsumen. Perancangan identitas tersebut diikuti dengan pembuatan kemasan
dan promosi yang sesuai dan efektif. Dengan pembuatan identitas merek diharapkan tuak Batak
Toba dapat didentifikasi oleh calon konsumen dengan lebih mudah.
Kata Kunci: Identitas Merek, Promosi, Tuak, Budaya, Batak Toba, Kota Medan

ABSTRACT

Sumatera Utara is a multicultural region. One of its native tribe is Batak Toba tribe. The
people in Batak Toba tribe consumes special drink for a special occasion or as their second
nature. Until now, tuak is still a very popular liquor in the area of North Sumatra, you could
find a shop called lapo tuak in almost every village. Along with other cultures, tuak is also
considered a cultural result that can be included in one of the many traditional drinks which
favored by the domestic and foreign tourists. In North Sumatra tuak production is spread in
various places, one of them are located in Medan. Medan is the largest metropolitan city
outside Java and the third largest city after Jakarta and Surabaya. Despite being one of the
largest cities in Indonesia, tuak which produced and being sold in Medan does not have its own
branding. The various types of tuak create difficulties in identifying the origin of tuak that sold
in the market. Then came the idea to design a brand for tuak, in addition, to increase selling
prospect, and also to maintain the quality itself (quality control) so that it could be more trusted
to the targeted customers. The identity design is followed by making packaging and promotion
that is appropriate and effective. By making identity, packaging, and promotion for tuak, it is
expected that Toba Batak's tuak can be identified by potential customers more easily.

Keyword: Identity, Brand, Promotion, Tuak, Culture, Batak Toba, Medan City

Downloads

Published

2019-08-01

Issue

Section

Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual