Perancangan Konsep Usulan Alarm Peringatan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meminimasi Defect Retak Pada Proses Pembelahan Slat Pensil 7a1 Di Pt Xylo Indah Pratama

Authors

  • Msy Cahaya Dinda Pamungkas Telkomuniversity
  • Wiyono Wiyono Telkomuniversity
  • Widia Juliani Telkomuniversity

Abstract

Abstrak PT Xylo Indah Pratama merupakan perusahaan swasta nasional yang memproduksi barang setengah jadi berupa slats atau lempengan pensil. Slat yang diproduksi terdiri dari beberapa jenis salah satunya adalah grade 7A1 dengan jumlah produksi yang paling banyak. Data historis perusahaan pada tahun 2019 menunjukkan terjadinya jumlah cacat yang melebihi batas toleransi yang ditetapkan. Di mana, rata-rata persentase jumlah defect sebesar 2% sedangkan perusahaan menetapkan toleransi sebesar 1%. Terdapat 17 jenis cacat yang tidak sesuai dengan spesifikasi produk 7A1. Diketahui dari data historis perusahaan, cacat yang paling banyak terjadi adalah cacat retak yang terjadi pada proses pembelahan. Dengan menggunakan tool fishbone diagram diketahui faktor penyebab cacat dari beberapa faktor. Penentuan faktor dominan dilakukan menggunakan tool FMEA dan didapatkan bahwa penyebab utama cacat retak adalah faktor method dengan mode kegagalan pengisian slat di dalam box penampung tidak sesuai prosedur (diisi sampai slat tumpah/jatuh). Sehingga diberikan usulan perbaikan berupa alarm peringatan. Penyusunan konsep rancangan alarm peringatan dilakukan menggunakan metode QFD (Quality Function Deployment) dengan terlebih dahulu mengetahui VOC (Voice of Customer). Customer need diterjemahkan ke dalam technical responses dan ditentukan keterkaitan hubungannya menggunakan HOQ (House of Quality). Terdapat tiga alternatif konsep alarm peringatan yang dikembangkan berdasarkan technical responses pada tahap concept generation. Pemilihan konsep terbaik dilakukan pada tahap concept screening. Didapatkan konsep rancangan alarm peringatan berdasarkan prinsip poka-yoke yang dilengkapi dengan sensor, program counter pada PLC, serta output berupa suara dan cahaya peringatan untuk mencegah terjadinya cacat retak pada PT XIP.

Kata Kunci: Slat, Defect, QFD, Voice of Customer, House of Quality Abstract PT Xylo Indah Pratama is a company that produces semi-finished goods in the form of slats or pencil slabs. Slat produced consists of several types, one of which is grade 7A1 with the most production. Historical company data in 2019 shows the number of defects that exceed the established tolerance limits. Where, the average percentage of the total defect is 2% while the company sets a tolerance of 1%. There are 17 types of defects that are incompatible with product 7A1 specifications. It is known from the company's historical data, the most common defects are crack defects that occur in the cleavage process. By using the fishbone diagram tool, it is known the factors that cause defects from several factors. Determination of the dominant factor is done using the FMEA tool and it is found that the main cause of the crack defect is a method factor with the failure mode of filling the slat in the container box not according to the procedure (filled until the slat spills / falls). So that the proposed improvement in the form of a warning alarm. The concept of warning alarm design is done using the QFD (Quality Function Deployment) method by first knowing the VOC (Voice of Customer). Customer needs are translated into technical responses and relationships are determined using HOQ (House of Quality). There are three alternative warning alarm concepts developed based on technical responses at the concept generation stage. The best concept selection is done at the concept screening stage. The concept of warning alarm design is based on the poka-yoke principle which is equipped with sensors, program counter on PLC, and outputs in the form of sound and warning light to prevent the occurrence of crack defects in PT XIP.

Keywords: Slat, Defect, QFD, Voice of Customer, House of Quality

Downloads

Published

2020-08-01

Issue

Section

Program Studi S1 Teknik Industri