Analisis Semiotika Pada Iklan Bukalapak Versi Sumpah Pemuda 28 Oktober

Authors

  • Risdani Andi Kartiko Telkom University
  • Twin Agus Pramonojati Telkom University

Abstract

Abstrak
Permasalahan yang terjadi pada iklan ini yaitu Bukalapak menulis tanggal lahir Sumpah Pemuda yang salah sehingga menimbulkan reaksi pada netizen. Fokus pada penelitian ini yaitu ingin mengetahui apa saja penanda, petanda serta makna yang dihasilkan dari iklan tersebut. Metode penelitian disini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data disini dengan cara observasi, pendokumentasi dan studi pustaka. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data hingga penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis semiotika Ferdinand de Saussure, (signifier) dan petanda (signified) yang terdapat pada iklan Bukalapak versi Sumpah Pemuda 28 Oktober maka bisa diketahui bahwa makna visual dari iklan tersebut adalah pihak Bukalapak ingin bereksperimen sejauh mana pemahaman masyarakat mengenai Sumpah Pemuda terutama tanggal berapa Sumpah Pemuda itu lahir. Karena itu pada awalnya Bukalapak membuat billboard yang nantinya akan dipasang di tempat umum dengan penulisan tanggal yang salah yaitu tanggal 29 Oktober. Beberapa waktu kemudian setelah melihat berbagai macam reaksi masyarakat khususnya netizen mengenai iklan di billboard tersebut barulah Bukalapak membuat iklan di youtube yang isinya menjelaskan mengapa mereka menuliskan tanggal yang salah pada billboard mereka saat memperingati lahirnya Sumpah Pemuda. Jadi dari iklan tersebut bisa diketahui bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang mengingat kapan Sumpah Pemuda itu dilahirkan.
Kata kunci: iklan, semiotika, penanda, petanda, dan makna visual
Abstract
The problem that occurred in this advertisement namely Bukalapak wrote the birth date of the Youth Oath which was wrong which caused a reaction to netizens. The focus of this research is to find out what are the markers, markers and meanings that are generated from these advertisements. The research method here is a qualitative research method. The data collection technique here is by observation, documentation and literature study. Data analysis techniques by reducing data, presenting data to drawing conclusions. Based on the results of Ferdinand de Sasussure's semiotic analysis (signifier) and the signified found in the October 28 version of the Bukalapak advertisement for Youth Pledge, it can be seen that the visual meaning of the advertisement is that Bukalapak wants to experiment to what extent the community's understanding of the Sumpah Pemuda The Youth Oath was born. Therefore, at first Bukalapak made a billboard which would later be installed in a public place with the writing of the wrong date on October 29. Sometime later after seeing various kinds of reactions from the public, especially netizens about the advertisements on billboards, Bukalapak made an ad on YouTube which explained why they wrote the wrong date on their billboards when commemorating the birth of
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.6, No.2 Agustus 2019 | Page 5337



the Youth Oath. So from the advertisement it can be seen that there are still many Indonesian people who remember when the Youth Oath was born.
Keywords: advertising, semiotics, markers, markers, and visual meanings

Downloads

Published

2019-08-01

Issue

Section

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi